ACIKITA Foundation

Hiyodoridai 3-9 21-104, Kobe 651-1123, JP

+81 80 3333 1327

admission@acikita.org

Hiyodoridai 3-9-21-104 Kobe 651-1123, JP

09:00 - 17:00

Monday to Friday

123 456 789

info@example.com

Goldsmith Hall

New York, NY 90210

07:30 - 19:00

Monday to Friday

Gallery

  • All
  • 未分類

Undoukai (Kegiatan Olahraga Terkordinir Tahunan)

di Sekolah Dasar Hiyodoridai, Kobe, Jepang Oleh : Jumiarti Agus Bulan September, di banyak sekolah di Jepang mengadakan undoikai (kegiatan olah raga yang terkordinir, terjemahan bebas menurut saya). Begitu juga di sekolah Najmi yang baru di Hiyodoridai, Kita-Ku, Kobe. Sekolah ini bukanlah sekolah yang berada di kota besar, orang di sini meyebut daerah ini sebagai desa. Ya, di sekitar tempat tinggal kami yang sekarang masih banyak hijaunya (hutan-hutannya). Sangat berbeda dengan daerah tempat tinggal kami sebelumnya, di Minami Machida, Tokyo. Namun fasilitas sekolah dasar negeri, bangunan dan gedung sekolah yang megah dan kokoh berlantai empat, tak kalah dengan sekolah Najmi sebelumnya di Tokyo. Bahkan dari segi teknologi, sekolah yang di 

Bakat Itu Makin Tumbuh dan Bercabang

Najmi memang telah mempunyai kesibukan sendiri dari usia anak-anaknya, sejak usia 4 tahun 8 bulan, ia mulai mandiri menggambar. Kemudian ia terus berkarya menggunakan kepandaian menggambarnya, misalnya membuat berbagai macam kartu bermain, membuat berbagai kerajinan tangan dan mainan, serta panjangan unik ala dirinya. Ia memanfaatkan banyak karton bekas dalam karyanya. Setiap hari ia berkarya seakan tiada capek. Najmi juga rajin bereksplorasi di dapur. Ia membuat kue, agar dan pudding, dan membuat sayur ala dirinya. Takoyaki, dorayaki, muffin, yang ia lihat dari buku pun dipraktekkannya. Ia juga rajin menghidang dan menata makanan. Ia juga terkadang membuat makanan ringan untuk orangtuanya. Membuat kue ulang tahun untuk anggota keluarga pun selalu atas desakannya. 

Saat Najmi Maju ke Depan untuk Wisuda di Hoikuen (Prasekolah)

Untuk menghadiri acara berakhirnya Najmi sekolah di preschool (hoikuen) jauh hari sebelumnya gurunya telah memberitahu Mami, dan Papi bila ada suatu keperluan ke sekolah Najmi, apakah untuk mengantarkan, menjemput, atau untuk suatu undangan pertemuan orangtua murid. “Mama Najmi no fuku wa daijoubu desu ka (Mama baju yang akan dipakai Najmi, apakah sudah mengerti?) Adalah suatu hal yang umum ditanyakan orang Jepang bila akan menghadiri undangan dalam suatu pertemuan. Pakaian apakah sebaiknya yang akan dipakai, apalagi kalau mereka berbaur dengan orang asing untuk suatu acara atau undangan. Mereka akan menanyakan bagaimana pakaian sebaiknya? Hal itu juga mereka utarakan kepada kami, takut nanti kalau Najmi sendiri yang berbeda. Sensei (guru Najmi memberitahu, 

Buku-buku Bikinan Najmi

Alur dan irama kehidupan anak, mengikuti irama kehidupan orangtuanya. Bila orangtua mengisi waktunya dengan hal-hal positif, maka anak pun ingin begitu. Ketika orangtuanya memasak, anak pun ingin mencobanya. ketika orangtuanya membersihkan rumah ia pun ingin membantu. ketika orangtuanya menjahit, ia pun ingin menjahit, memegang benang, memencet tombol mesin jahit, dan menjahit sesuatu, katanya membuat ofuton (alas kasur) untuk bonekanya. Inilah sebagian hal-hal yang saya petik dari perkembangan Najmi, hari demi hari. Apapun yang dikerjakan maminya, ia ingin terlibat. Memberikan kesempatan kepadanya adalah hal yang baik, ketika ia sudah meminta untuk mencoba melakukan sesuatu. Itu yang saya alami dengan Najmi. Sehingga memasak, dalam artian memotong sayur, membuat onigiri untuknya sendiri, menata hidangan, Najmi 

Bahagianya dengan Hebi Mawasi

Bahagianya dengan Hebi Mawasi Tak perlu harus mahal dan mengeluarkan modal untuk membuat anak happy bermain. Dengan barang bekas (dus bekas), dengan sumpit gratis yang didapat dari membeli sushi di supermarket, atau dengan benang bekas habis menjahit Sang Ibu, bisa saja dimanfaatkan oleh anak untuk ia berkarya dan membuat mainan sendiri. Hari ini Najmi punya mainan baru, bikinannya sendiri. Satu buah sumpit, ia ikatkan benang berukuran agak panjang, sisa potongan benang merajut Mami. “Mami lihat ini menarik ya?” kata Najmi memperagakan mainannya ke pada Mami dan Papi sehabis sholat maghrib hari ini. Tak tanggung-tanggung takjubnya Najmi melihat benang yang bisa ia mainkan, terkadang menyerupai grafik sinus soidal, melengkung bawah dan 

Ketika Anak Menyalurkan Bakat Orangtuanya

Kemarin siang Najmi dan Papinya pergi ke Shiyakusho (kantor pemerintahan setingkat kotamdya/kabupaten) untuk mengurus asuransi. Sudah lama kami memiliki asuransi double, tepatnya sejak tahun 2002. Dan sudah lama pula dibilang oleh orang Shiyakusho kalau hal itu mottainai (mubazir), karena kewajiban menjadi 2, sedangkan kami jarang menggunakan asuransi dari pemerintahan, selalunya kami menggunakan asuransi dari tempat kerja Papi. Namun Papi tak pernah sempat untuk menyetop asuransi dari Shiyakusho. Karena saat ini liburan musim semi, Papi menyempatkan untuk menyetop asuransi di Shiyakusho. “Lumayan kan setahunnya sekitar 36 ribu yen. Bila 2 tahun tentu sama dengan harga tiket pp ke Indonesia untuk satu orang.” Biasanya kami pergi bertiga, namun karena Mami sedikit kaze 

Ketika Kebenaran Itu Datangnya dari Anak

Oleh:  Jumiarti Agus Ketika kami kemarin berbelanja di Carrefour dekat rumah kami, saya melihat ada tempat bentou (bekal makan). Harganya murah sekali, hanya 77 yen. Sebenarnya bukan wadah bentou tapi tas atau kain untuk membungkus wadah bentou  Warnanya menarik sekali. Najmi memilih bahan warna pink bergambar rumah, ada bunga-bunga sakura. Pilihannya sesuai dengan keinginan maminya, dan pas untuk anak perempuan. Mami pun setuju dengan pilihan Najmi “Mami untuk Adek mana?” “Oh iya,” Akhirnya Mami mengambil satu lagi, masih berwarna pink juga, tapi ada variasi biru dan gambar pesawat biru di bagian belakang. Sedangkan pada bagian depan, ada motif khas Jepang. Najmi protes tak setuju. Iya yakinkan maminya kalau yang dipilih Mami 

Shikkari Shitekudasai

Dalam sistem pendidikan di Jepang, mulai dari pendidikan dini dan seterusnya para guru di se-Jepang raya banyak menggunakan kalimat kalimat edukasi yang tepat, jelas, dan mudah dimengerti oleh para muridnya. Seakan-akan kalimat itu baku. Saking seragamnya mereka menggunakan kalimat-kalimat berpotensi dalam mendidik generasi, kalimat tersebut juga dipakai oleh orangtua, masyarakat, dan berbagai kalangan bila mereka mengadakan group-group edukasi untuk anak yang sangat banyak ragam group tersebut. Kali ini saya sharing tentang, Shikkari Shitekudasai! Kalaimat Shikkari shite kudasai ini sangat sering dipakai dalam mendidik generasi, selain ganbatte kudasai (bergiat, berjuang hingga tuntas). “Apa arti Shikkari shite kudasai?” Terjemahan dalam bahasa Jepang menurut Aqeela (anak SD Hiyodoridai, Kobe Jepang, kelas 5 SD), 

Buku-buku Bikinan Najmi

Alur dan irama kehidupan anak, mengikuti irama kehidupan orangtuanya. Bila orangtua mengisi waktunya dengan hal-hal positif, maka anak pun ingin begitu. Ketika orangtuanya memasak, anak pun ingin mencobanya. ketika orangtuanya membersihkan rumah ia pun ingin membantu. ketika orangtuanya menjahit, ia pun ingin menjahit, memegang benang, memencet tombol mesin jahit, dan menjahit sesuatu, katanya membuat ofuton (alas kasur) untuk bonekanya. Inilah sebagian hal-hal yang saya petik dari perkembangan Najmi, hari demi hari. Apapun yang dikerjakan maminya, ia ingin terlibat. Memberikan kesempatan kepadanya adalah hal yang baik, ketika ia sudah meminta untuk mencoba melakukan sesuatu. Itu yang saya alami dengan Najmi. Sehingga memasak, dalam artian memotong sayur, membuat onigiri untuknya sendiri, menata hidangan, Najmi 

PTU Offline, Anak Belajar Bahasa Jepang di sekolah Bahasa Jepang di Jepang

PTU offline, diikuti oleh tamatan SMA dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka mendaftar pada saat kelas 3 SMA dan setelah selesai ujian akhir kelas 3 mereka langsung berangkat ke Jepang. Tapi banyak juga yang mendaftar setelah hasil masuk perguruan tinggi di Indonesia tidak lulus. File Aplikasi Program PTU (Sekolah Persiapan Masuk Universitas), dengan lokasi belajar bahasa Jepang di Kobe. File dari Orangtua  (penanggung Jawab biaya anak). 1. Surat keterangan kerja. 2. Annual income (income pertahun). 3. Surat asset (daftar kekayaan) + Surat keterangan tabungan di bank 4. Kartu keluarga. (Yang menunjukkan ada hubungan applicant dengan guarantor). Klu guarantor adalah orangtua maka cukup KK orangtua. Kalau guarantor adalah paman, kakek, maka